Negara Indonesia telah
berkomitmen untuk memasuki dan mengimplementasikan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) untuk pendidikan. Sejak tahun 90-an telah dilakukan berbagai
macam ujii coba pendidikan berbasis TIK terutama pada jenjang pendidikan
tinggi (dikti) dan sekolah menengah kejuruan (SMK). Targetnya adalah
menjangkau seluruh jenjang dan jalur pendidikan.
"Tahun ini kita sudah memberikan akses ke lebih dari sepuluh ribu sekolah terutama SMA dan SMK, bahkan SD dan SMP pun sudah mulai online. Semua perguruan tinggi negeri sekarang sudah online dengan Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) dan lebih 100 perguruan tinggi swasta sudah online," kata Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo usai membuka Simposium Internasional Open, Distance, and E-Learning 2007 di Discovery Kartika Plaza, Kuta, Denpasar, Bali, Rabu (14/11). Bambang menyampaikan, kebijakan pemanfaatan TIK untuk pendidikan ini adalah terobosan yang dilakukan secara masal. Saat ini, kata Bambang, sebanyak 70 persen SMK sudah memiliki laboratorium komputer, sedangkan SMA sebanyak 30 persen dan SMP 20 persen. "Pada tahun 2008 pengadaan komputer di sekolah-sekolah akan dilakukan secara besar-besaran, " katanya. Menurut Bambang, strategi pemanfaatan TIK dimulai dari jenjang pendidikan yang paling siap. Perguruan tinggi, kata dia, telah memulai terlebih dahulu, kemudian pemberian akses dimulai dari jenjang SMA, SMK, dan SMP. "Biasanya daerah perkotaan lebih siap untuk memulai, kemudian kita rembetkan ke daerah pedesaan." Lebih lanjut Bambang mengatakan, program TIK tidak hanya dibatasi pada pendidikan formal, bahkan sekarang pun pada pendidikan nonformal sudah terdapat program TIK. Saat ini, kata dia, telah diselenggarakan program kursus komputer yang pada akhir program memberikan sertifikasi bertaraf internasional. "Sertifikasi itu namanya International Computer Driving License (ICDL). Ini mulai dikembangkan pada pendidikan nonformal," ujarnya. Penerapan TIK, kata Bambang, sejak tahun 2005 juga mengembangkan pendidikan menggunakan sarana televisi terutama untuk jenjang SMP. "Semua SMP sekarang sudah menjadi bagian dari TV Education (TVE). Suatu saat nanti antara pendidikan berbasis televisi dan TIK dapat diintergrasikan, sehingga komunikasi lebih sempurna lagi," katanya. |
Jaringan Pendidikan Network mulai berjalan pada tahun 1998 waktu saya bekerja di
Depdiknas (Kemendiknas). Dari tahun 1998 sampai tahun 2000 saya menulis
beberapa artikel mengenai komputer dan Internet yang berdasar implementasi
sesuai dengan Manajemen Berbasis-Sekolah (MBS).
Tetapi, kira-kira tahun 2000-2001 industri TIK yang sedang berjuang di pasar TIK yang sedang sulit di Indonedia mulai sadar mengenai Peluang Bisnis TIK di Sektor Pendidikan (pasar besar - sekarang lebih dari 50 juta murid). Sejak waktu itu kami sudah berjuang untuk mengatasi Banyak Retorika yang muncul mengenai peran TIK dalam pendidikan, maupun isu-isu terkait Mutu Pendidikan dan Teknologi. Itu sebabnya akhirnya kami merasa membutuh situs Ilmu Teknologi Pendidikan. Di situs ini kami berfokus kepada isu-isu yang berbasis-keadaan di Indonesia, yang sangat mempengaruhi manfaatnya teknologi canggih di Indonesia.
Tetapi, kira-kira tahun 2000-2001 industri TIK yang sedang berjuang di pasar TIK yang sedang sulit di Indonedia mulai sadar mengenai Peluang Bisnis TIK di Sektor Pendidikan (pasar besar - sekarang lebih dari 50 juta murid). Sejak waktu itu kami sudah berjuang untuk mengatasi Banyak Retorika yang muncul mengenai peran TIK dalam pendidikan, maupun isu-isu terkait Mutu Pendidikan dan Teknologi. Itu sebabnya akhirnya kami merasa membutuh situs Ilmu Teknologi Pendidikan. Di situs ini kami berfokus kepada isu-isu yang berbasis-keadaan di Indonesia, yang sangat mempengaruhi manfaatnya teknologi canggih di Indonesia.
"Ayo, Mengarah Ke Mutu Pembelajaran Yang
Standar Dunia"
(Teknologi Tepat Guna Adalah Solusinya, Bukan Pembelajaran Berbasis-ICT)
Kalau
menggunkan "Ilmu Teknologi Tepat Guna" (Ilmu Teknologi
Pendidikan) komputer jarang dipakai di kelas, dan tidak perlu,
sebetulnya (Jarang Tepat Guna).
"Teknologi Tepat Guna (TTG) sudah ada di semua sekolah di Indonesia "Sekarang", dan guru-guru hanya perlu belajar caranya menggunakan TTG secara efektif, dan bersama PAKEM kita dapat mencapaikan Pendidikan Standar Dunia. Maupun Menggunakan Strategi/Metodologi TTG (Yang Berbasis-Pedagogi) Adalah Cara Terbaik Untuk Mengintegrasikan Semua Macam Teknologi Dalam Pendidikan. Pembelajaran Berbasis-ICT Di Kelas Dapat Sangat Mengancam Perkembangan SDM (Maupun Perkembangan Guru) Yang Kreatif Di Indonesia. Informasi lanjut...
Saya
sangat setuju, tetapi masalahnya adalah kita tidak ikut
"perkembangan dunia" dan itu sebabnya kita tetap tidak maju.
Anak-anak kita mempunyai kemampuan besar, dan saya ingin melihat mereka
mengambil tempat di dunia ini yang sesuai, bukan menjadi TKI yang tenaga
buruh terus. Tetapi kita harus fokus kepada strategi-strategi
"perkembangan dunia" yang benar dapat dilaksanakan dan
mengembangkan kemampuannya - yang sudah terbukti!
"Internet Belum
Dimanfaatkan Secara Positif Oleh Pelajar"
(Prof. DR. Nurtain)
"PADANG--MI:
Pakar pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. DR. Nurtain
mengatakan kini banyak pelajar dan mahasiswa yang tidak memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi internet untuk hal-hal positif namun lebih
cenderung hanya untuk menghabiskan waktu dan hal yang tidak
bermanfaat."
Prof. DR. Nurtain - Salut Semoga kita dapat mulai menggunakan anggaran pendidikan kita untuk hal yang penting, seperti melatih guru-guru di lapangan mengenai caranya menggunakan "Teknologi Yang Tepat Guna" Semoga Sukses!
Dengan
rasio: "Sekarang Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa" dan "dari jumlah total yang
mencapai 200.000 sekolah, sekitar 182.500 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA
se-Indonesia belum terakses internet", pembelajaran oleh komputer &
e-Learning jelas bukan solusi untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
jaman kini, kan?
Yang penting dulu pemerintah fokus kepada target rasio komputer / siswa menjadi 1:20 pada tahun 2015 itu supaya kita dapat melaksanakan program pembelajaran "mengenai TIK" di semua sekolah yang sangat-sangat penting. Yang penting untuk semua pendidik sekarang: "Apakah Kebijakan TIK (ICT) di Sekolah Mengancam?"
"KAYUAGUNG, KOMPAS.com — Para siswa SD hingga
SMA sederajat di Kayuagung, ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera
Selatan, ditengarai sudah kecanduan permainan di internet (game online)
sehingga cenderung malas belajar."
"Redi (11), pelajar di salah satu SD negeri di Kayuagung, mengaku sengaja menyisihkan uang jajannya sebesar Rp 3.000 per hari untuk bermain game online di warnet selama satu jam penuh karena sehari saja tidak ke warnet ia mengaku pusing." "Di sejumlah warung internet di Kayuagung diketahui, puluhan kelompok pelajar hampir setiap hari memenuhi warnet untuk bermain game online, bahkan ada siswa yang membolos sekolah demi menyalurkan hobi di dunia maya tersebut." "Sejak empat bulan terakhir saya tidak pernah lagi jajan di sekolah karena uang yang diberikan orangtua disimpan untuk membayar sewa warnet selama satu jam supaya bisa main game online, kata Redi." "Firman (42), salah seorang pemilik warnet di Kayuagung, membenarkan perihal banyaknya pelajar di daerah itu yang saat ini sedang kecanduan game online, Facebook, dan Friendster di dunia maya."
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna Facebook yang masih
sekolah berhati-hatilah! Menurut studi yang dilakukan oleh Ohio State
University, semakin sering Anda menggunakan Facebook, semakin sedikit
waktu Anda belajar dan semakin buruklah nilai-nilai mata pelajaran Anda.
SURABAYA, KOMPAS.com — Sedikitnya 600 juta situs
seks dan pornografi saat ini mengintai pelajar pengguna internet. Karena
itu, harus ada kontrol penggunaan internet.
"Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan
Anak (Komnas PA) Seto Mulyadi minta para orang tua untuk mengurangi
kebiasaan anak menonton televisi, mengakses internet dan menggunakan telepon
seluler." (Saturday, February 21, 2009)
Kami di E-Pendidikan.Com terus ditanya
"Apakah ada informasi baru di bidang teknologi & pendidikan?"
Ya:
Teknologi Sekarang Membuat Beberapa Ancaman Baru
Terhadap "Anak-Anak Bangsa Yang Cerdas".
Informasi dan bahan pembelajaran
yang paling tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa-siswi mereka akan
menerima di sekolah oleh guru. Kadang-kadang gurunya akan menambah kegiatan
seperti penelitian di mana siswa-siswi diberi tugas mencari informasi dari
Internet. Ini kegiatan yang baik dan adalah fokus. Kegiatan
begini sebaiknya dilaksanakan di luar jam sekolah supaya tidak makan waktu di
sekolah yang masih sangat kurang.
Do we need education technology to achieve quality
teaching/learning?
Teknologi pendidikan yang sampai sekarang ini
masih sangat dapat membantu guru dan siswa-siswi di lapangan adalah
apa?
"I can answer "No" without any
hesitation to your basic question 'do we need education technology to achieve
quality teaching/learning?'" (Totok Amin Soefijanto)
Mr. Totok Amin Soefijanto is Deputy Rector (Vice-Chancellor) for Academics and Research at Paramadina University, Jakarta. He earned his Ed.D in educational media and technology at Boston University.
Jangan menunggu sampai kita akan menghadapi Ujian
Negara (UN) lagi. Yang paling penting sekarang adalah pembelajaran dari
sekolah mereka. Mohon jangan sampai main game komputer, chatting, Friendster, Facebook,
dll dapat memakan waktu mereka sampai anak-anak kita dirugikan oleh
teknologi!
|

Kemampuan berbicara dalam bahasa asing, kemahiran komputer dan Internet, dan kemampuan menggunakan program-program seperti Microsoft merupakan tiga kriteria utama yang pada umumnya diajukan sebagai syarat untuk memasuki lapangan kerja di Indonesia (dan di seluruh dunia).
![]() |
Kami sangat
mendukung perkembangan teknologi di bidang pendidikan, tetapi kami wajib untuk menjaga supaya teknologi dan
aplikasinya adalah sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya, Meningkatkan Peran dan Mutu Perpustakaan Sekolah.
Misalnya, Meningkatkan Peran dan Mutu Perpustakaan Sekolah.
Kita perlu manajemen di sekolah
yang baik supaya kita dapat menggunakan teknologi sebaik mungkin, misalnya laptop di sekolah.
Teknologi dapat digunakan, tetapi hanya akan betul bermanfaat setelah
hal-hal (misalnya manajemen) sudah diatasi.
Implementasi teknologi di bidang pendidikan perlu diintegrasikan ke dalam perencanaan (master plan) terhadap semua aspek pengembangan pendidikan secara seimbang (bukan secara proyek). Sering pengumuman yang muncul di media mengenai teknologi di arena pendidikan kelihatannya kurang menilaikan penelitian dan pengalaman di dunia pendidikan. Kasus-kasus teknologi dan pendidikan tertentu kelihatannya juga diankat sebagai solusi umum.
Padahal ada isu-isu yang penting dan perlu dihadapi duluan misalnya: "Sekolah tak Bisa Tangkal Situs Porno" yang akan perlu SDM di tingkat sekolah yang sangat bermutu dan rajin.
Memang kita wajib untuk mencari solusi yang kreatif, tetapi kita juga wajib untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang ada di dunia supaya kita tidak hanya mengulangkan kegagalan negara lain.
Implementasi teknologi di bidang pendidikan perlu diintegrasikan ke dalam perencanaan (master plan) terhadap semua aspek pengembangan pendidikan secara seimbang (bukan secara proyek). Sering pengumuman yang muncul di media mengenai teknologi di arena pendidikan kelihatannya kurang menilaikan penelitian dan pengalaman di dunia pendidikan. Kasus-kasus teknologi dan pendidikan tertentu kelihatannya juga diankat sebagai solusi umum.
Padahal ada isu-isu yang penting dan perlu dihadapi duluan misalnya: "Sekolah tak Bisa Tangkal Situs Porno" yang akan perlu SDM di tingkat sekolah yang sangat bermutu dan rajin.
Memang kita wajib untuk mencari solusi yang kreatif, tetapi kita juga wajib untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang ada di dunia supaya kita tidak hanya mengulangkan kegagalan negara lain.
Kita Sangat Perlu Penelitian
![]() Kita perlu tahu! |
Teknologi pendidikan, misalnya; Whiteboard-Elektronik, OHP, Video, Televisi, e-Learning,
Internet, dll, selalu mutu akhirnya 100% tergantung mutu content
dan proses pengajaran. Teknologi sendiri
hanya sebagai medium. Kalau teknologi berhasil atau gagal tergantung content dan proses
pengajaran, bukan teknologinya.
Kelihatannya teknologi seperti laptop murah belum dapat diimpor sesuai dengan harga yang disebutkan, misalnya:
Kelihatannya teknologi seperti laptop murah belum dapat diimpor sesuai dengan harga yang disebutkan, misalnya:
![]() |
![]() |
"Laptop ini
dirancang untuk dipakai di negara berkembang (dengan harga $100 sekarang masih $188)
. Bulan Januari, Michalis Bletsas, pejabat tinggi proyek ini mengatakan kepada
BBC bahwa OLPC berharap menjual laptop ini untuk umum tahun depan. Pemerintah
dapat membeli laptop berwarna hijau dan putih ini sampai 250.000 buah.
Satu Anak Satu Laptop : "To provide children around the world with new opportunities to explore, experiment and express themselves." Informasi lanjut.
Jadi tujuan kami di Pendidikan Network adalah mencari laptop dan teknologi lain dengan harga semurah mungkin untuk bidang pendidikan.
Satu Anak Satu Laptop : "To provide children around the world with new opportunities to explore, experiment and express themselves." Informasi lanjut.
Jadi tujuan kami di Pendidikan Network adalah mencari laptop dan teknologi lain dengan harga semurah mungkin untuk bidang pendidikan.
Pendidikan Berbasis-Guru yang Mampu dan Sejahtera, di Sekolah yang
Bermutu, dengan Kurikulum yang Sesuai dengan Kebutuhan Siswa-Siswi dan
"Well Balanced" (seimbang, dengan banyak macam
keterampilan termasuk teknologi), yang Diimplementasikan secara PAKEM memang adalah
solusi utama untuk menyiapkan anak-anak kita untuk menghadapi
tantangan-tantangan masa depan.
Bagaimana kita (masyarakat dan industri) dapat bekerjasama untuk meningkatkan fasilitas teknologi untuk anak-anak sekolah? Bagaimana mencapaikan "Satu Anak Satu Laptop?"
Ayo Pak MenDikNas, Mari kita berjuang bersama untuk meningkatkan semua aspek pendidikansupaya menjaminkan pendidikan yang bermutu untuk semua...
Anggaran Pendidikan 20% - Bersih Tanpa Korupsi dan MarkUp ... Mohon perhatian isu-isu di lapangan!
Bagaimana kita (masyarakat dan industri) dapat bekerjasama untuk meningkatkan fasilitas teknologi untuk anak-anak sekolah? Bagaimana mencapaikan "Satu Anak Satu Laptop?"
Ayo Pak MenDikNas, Mari kita berjuang bersama untuk meningkatkan semua aspek pendidikansupaya menjaminkan pendidikan yang bermutu untuk semua...
Anggaran Pendidikan 20% - Bersih Tanpa Korupsi dan MarkUp ... Mohon perhatian isu-isu di lapangan!
"Bambang Sudibyo menambahkan, adanya fasilitas ICT akan mampu
memperbaiki akses pendidikan yang bermutu, yang selama ini sulit diakses oleh
mereka yang bermukim di kawasan terpencil." (ANTARA News).
Maaf Pak, maksudnya "akses pendidikan yang bermutu" yang mana, di mana? Mohon memberi tahu Pak!
Kami sedang mencari sumber-sumber bahan pelajaran dan bahan pengajaran di Internet untuk anak-anak dan guru. Mohon mengirim link-link ke DataBase Kami di bagian "Situs Bahan Pelajaran" atau "Situs Bahan Pengajaran".
Maaf Pak, maksudnya "akses pendidikan yang bermutu" yang mana, di mana? Mohon memberi tahu Pak!
Kami sedang mencari sumber-sumber bahan pelajaran dan bahan pengajaran di Internet untuk anak-anak dan guru. Mohon mengirim link-link ke DataBase Kami di bagian "Situs Bahan Pelajaran" atau "Situs Bahan Pengajaran".
Salam
Pendidikan!
Teknologi Informasi Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication
Technologies (ICT), adalah
payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan
dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi
komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi
Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang
terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya
perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada
pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut
berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK
masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
Sejarah
Ada beberapa tonggak perkembangan
teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga
saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi
pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan
kabel komunikasitrans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun
manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara
tahun 1910-1920, terwujud sebuahtransmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat.
Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan
miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat
ini, mendapatkan momen emasnya pada eraPerang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu
perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui
penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkanmikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi
'otak' perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat
telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa
menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian
berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat
yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat
ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atasinfrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content)
berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang.
Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang
menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila
revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti 'otot' manusia, maka
revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia
terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang
mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia.
Penerapan TIK dalam Pendidikan
di Indonesia
Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagaitelecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission.
Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi
membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia,
termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar,
membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit
dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi,
kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat
juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan
berbagai jargon berawalan e,
mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar
teknologi elektronika digital. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di
Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan
siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran
informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruhnusantara. Hal ini adalah wujud dari kesadaran
untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran
masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah
tidak adanya feedback yang seketika. Siaran bersifat searah
yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer
dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis,
gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi
kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya
mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah
materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan
peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed).
Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran
secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator
tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan
teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang
terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa
peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan
sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.
Buku Elektronik
Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang
memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas
dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara,
grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan
lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar
memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi
ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact
disk (kapasitas sekitar
700MB), DVD atau digital
versatile disk (kapasitas 4,7
sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai
16 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat
misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia
memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi
tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya.
Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan
suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa
yang dimaksud oleh penyaji.
E-learning
Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya,
menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua
tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar,
interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya
berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan
pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa
elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi
informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi
pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning.
Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning,
pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah
bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based
learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan
materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber
belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki.
Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut
yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat
lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir
berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama
tersedia akses ke internet. Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan
siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses
pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi
antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan
kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara
pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau
pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui video conference.
Tujuan
Tujuan utama dari ICT dalam Pendidikan berarti menerapkan
Peralatan TIK dan Tools di Pengajaran-Learning proses sebagai media dan
metodologi. Tujuan TIK dalam pendidikan secara umum adalah untuk membiasakan
siswa dengan penggunaan dan cara kerja komputer , dan isu-isu sosial dan etika terkait .
TIK juga memungkinkan pembelajaran melalui kecerdasan ganda
sebagai ICT telah memperkenalkan pembelajaran melalui permainan simulasi, ini
memungkinkan pembelajaran aktif melalui semua indera.
Kategori
TIK dalam pendidikan dapat secara luas dikategorikan dalam
cara-cara berikut sebagai
§ TIK sebagai subjek (yaitu,
studi komputer)
§ TIK sebagai alat untuk
mendukung mata pelajaran tradisional (yaitu, pembelajaran berbasis komputer,
presentasi, penelitian)
§ ICT sebagai alat administratif
(misalnya, sistem informasi manajemen pendidikan / EMIS)
TIK oleh negara
Australia
Di seluruh Australia, TIK bukan merupakan subjek sampai dua
tahun terakhir dari sekolah, meskipun subyek serupa yang tersedia sebelum VCE
atau setara. Di Victoria, anak mulai ICT di Prep tetapi tidak
dilaporkan pada sampai mereka di Tahun 1. Mereka melakukan berbagai kegiatan menggunakan teknologi untuk belajar
di semua bidang kurikulum. [1]
Kenya
Di Kenya, ICT tidak diajarkan sebagai subjek di sekolah
dasar. Hal ini diajarkan sebagai keuntungan tambahan untuk
beberapa sekolah. Di sekolah tinggi,
TIK adalah subjek opsional. Dalam
mahasiswa tingkat universitas yang ditawarkan beberapa pilihan untuk memilih
dari. Satu mungkin berupa Bachelor
of Science dalam Teknologi Informasi, Bachelor of Science di bidang Ilmu
Komputer, Sarjana Teknologi Informasi Bisnis atau Bachelor of Science dalam
Teknologi Komputasi. Semua program
ini saling berkaitan dalam hal pekerjaan saja namun berbeda dalam jurusan bahwa
seorang siswa ingin mengambil atau Master. TIK jauh dipecah ke rincian yang lebih dalam dibandingkan dengan TI. Hal ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan TI .. itu jamaknya di bandingkan untuk semua cabang
Norwegia
Norwegia TIK adalah program dimana
siswa dapat memilih untuk tahun kedua mereka sekolah menengah atas . Dari pra-sekolah sampai Tahun 10 ICT terjalin seluruh
kurikulum sebagai bagian dari Esensial Pembelajaran Komunikasi.
Filipina
Negara-negara lain, seperti Filipina , juga telah terintegrasi TIK dalam
kurikulum mereka. Bahkan, pada awal
pra-dasar pendidikan di beberapa sekolah, siswa mengalami mata pelajaran
komputer mereka. Program gelar
non-komputer di tersier juga dimasukkan Teknologi Komputer sebagai bagian dari
kurikulum mereka.
Britania Raya
Di Inggris , Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) adalah subjek dalam pendidikan, dan bagian dari Kurikulum
Nasional . Sebagian
besar siswa dapat memilih untuk belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi ke GCSE tingkat.
Program TIK di Inggris adalah co-ordinasi oleh Becta . Sebuah
inisiatif besar adalah online Kurikulum skema, yang ditutup pada
tahun 2008 dan yang diproduksi untuk mempercepat penyerapan teknologi antara
sekolah-sekolah. Becta mengambil
alih menjalankan skema ini dari Departemen
Pendidikan dan Keterampilan pada tahun 2005. Becta bekerja sama dengan Sistem Informasi Komite
Bersama untuk mengembangkan strategi.
Siswa diajarkan untuk menggunakan perangkat lunak seperti aplikasi perkantoran , penerbit desktop yang , mereka juga diajarkan
tentang teori TIK, dan bagaimana TIK dapat digunakan untuk memecahkan masalah. pemrograman komputer tidak diajarkan di GCSE tingkat.
Siswa juga mempelajari Data Protection Act , yang UU Penyalahgunaan
Komputer , dan masalah hukum dan etika lainnya terkait dengan
TIK.
Banyak sekolah sekolah spesialis status dalam teknologi dan, baru-baru ini, dalam matematika dan
komputasi , dan sekolah-sekolah juara penggunaan ICT untuk
meningkatkan pengajaran dan pembelajaran.
Dalam Skotlandia dan Inggris Utara Timur sebuah perusahaan
percontohan di bidang pendidikan inisiatif [2] bertujuan
untuk menggunakan ICT sebagai sarana untuk mendorong pemikiran kreatif dalam
demografis pemuda. Penyadapan ke
dalam 'tak terbatas' pikiran orang muda di kawasan itu, program ini
mensimulasikan proses mengambil ide inovatif baru ICT melalui proses
komersialisasi.Kompetisi ini disponsori oleh Microsoft dan BT dan berharap untuk memperluas jangkauan di seluruh
Inggris pada 2009/10.
Teknologi informasi dan komunikasi
Pengeluaran
teknologi informasi dan komunikasi pada tahun 2005
Informasi dan teknologi komunikasi atau informasi dan komunikasi teknologi, [1] biasanya disingkat sebagai ICT,sering digunakan sebagai
sinonim diperpanjang untuk teknologi informasi (TI), namun
biasanya merupakan istilah yang lebih umum yang menekankan peran komunikasi terpadu dan integrasi telekomunikasi ( telepon garis dan sinyal
nirkabel), komputer, middleware serta perangkat
lunak yang diperlukan, sistem penyimpanan-dan audio-visual, yang memungkinkan
pengguna untuk membuat, mengakses, menyimpan, mengirimkan, dan memanipulasi
informasi. Dengan kata lain, TIK
terdiri dari TI serta telekomunikasi , siaran media, semua
jenis pengolahan audio dan video dan transmisi dan kontrol jaringan berbasis
dan fungsi pengawasan. [2] Istilah ini pertama kali
digunakan pada tahun 1997 [3] dalam laporan oleh Dennis
Stevenson kepada pemerintah Inggris [4] dan dipromosikan oleh
dokumen Kurikulum Nasional yang baru untuk Inggris pada tahun 2000.
Istilah TIK sekarang juga digunakan untuk merujuk
kepada penggabungan (konvergensi) dari jaringan audio-visual dan telepon dengan
jaringan komputer melalui kabel tunggal atau sistem link. Ada insentif ekonomi yang besar
(penghematan biaya besar karena penghapusan jaringan telepon) untuk
menggabungkan jaringan audio-visual, manajemen gedung dan telepon dengan sistem
jaringan komputer menggunakan sistem terpadu tunggal kabel, sinyal distribusi
dan manajemen. Hal ini pada
gilirannya telah mendorong pertumbuhan organisasi dengan ICT istilah dalam nama
mereka untuk menunjukkan spesialisasi mereka dalam proses penggabungan sistem
jaringan yang berbeda.
Tren dan
konsep-konsep baru dalam roadmap TIK
TIK sering
digunakan dalam konteks "TIK peta jalan" untuk menunjukkan jalan yang
akan membawa organisasi dengan kebutuhan mereka TIK. [5]
Awan komputasi
Dalam dunia yang semakin saling berhubungan, interaksi antara
perangkat, sistem, dan orang-orang berkembang pesat. Bisnis perlu untuk memenuhi tuntutan
karyawan mereka dan pelanggan untuk memungkinkan untuk akses lebih besar ke
sistem dan informasi. Semua
kebutuhan ini komunikasi harus disampaikan dengan cara bersatu. Dengan menawarkan infrastruktur
scalable, komputasi awan model
memungkinkan perusahaan untuk bekerja lebih cerdas melalui akses lebih lincah
dan biaya-efektif untuk teknologi dan informasi. Hal ini platform bersatu mengurangi
biaya dan meningkatkan produktivitas di bisnis dan seterusnya. Bagian dari informasi dan komunikasi
roadmap teknologi harus melibatkan konsolidasi infrastruktur, sambil memberikan
manfaat tambahan bagi pengguna dalam kolaborasi, pesan, kalender, instant
messaging, audio, video, dan Web conferencing. Cloud computing adalah
mengemudi lebih efisien TI konsumsi dan pengiriman dan mengambil TIK ke tingkat
berikutnya. [6]
Standar
Standar sangat penting bagi TIK, karena mereka menentukan
bahasa yang memungkinkan teknologi untuk saling memahami. Hal ini terutama relevan karena
gagasan kunci di belakang TIK adalah bahwa informasi perangkat penyimpanan
dapat berkomunikasi di media-gesekan cara dengan jaringan komunikasi dan sistem
komputasi. Standar terbuka memainkan
peran khusus, serta standar lembaga seperti ETSI di
Eropa.
Ikhtisar
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi bagian integral dari cara
masyarakat modern bersikap dan melakukan bisnis. Jika kita ingin mencapai masyarakat
dilengkapi dengan Kompetensi abad ke-21 , TIK juga harus digunakan dalam
instruksi kelas dan penilaian pedagogis. Selain
itu, TIK telah diakui sebagai area prioritas lintas yang akan menguntungkan
berbagai tujuan EDNET dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kelompok Kerja (HRDWG) .
KTT tentang Reformasi Pendidikan, yang diselenggarakan di
Beijing pada tahun 2004, dianggap alat ini untuk menjadi dasar untuk
keberhasilan masa depan di kawasan APEC.Dalam sebuah makalah yang disampaikan
pada pertemuan itu, "Sebuah Saldo mencolok Perspektif Bersama,"
ditujukan Ricki Goldman dari New Jersey Institute of Technology perlunya kerjasama
di bidang pendidikan dan peran bahwa teknologi dapat bermain dalam kolaborasi
tersebut. Sebuah laporan oleh
Korea dan Singapura juga diberikan merekomendasikan penggunaan ICT untuk
masyarakat menemukan praktek bersama dan untuk lebih berkolaborasi pada
penelitian dan pengembangan teknik pendidikan ditingkatkan.Setelah pertemuan
puncak, para Pembangun
Belajar Komunitas APEC (ALCoB) proyek
diluncurkan untuk membantu membagi jembatan pengetahuan, meningkatkan kapasitas
pengetahuan, dan untuk mempromosikan pertukaran manusia dan komunitas belajar.
Masalah ICT kembali memungut di Xi'an, Cina pada 2008 Reformasi Pendidikan Simposiumdan
kemudian lagi pada Pertemuan
Tahunan Pendidikan 4 Menteri di
Lima, Peru. Tema keseluruhan
untuk Menteri Pendidikan 4, seperti yang dibahas dalam makalah
Menteri ,
adalah Pendidikan Untuk
Mencapai Kompetensi abad ke-21 untuk Semua. Dalam rangka membantu APEC sistem
pendidikan mencapai Keterampilan Abad 21, para Menteri APEC telah
mengidentifikasi empat bidang prioritas: matematika dan ilmu pengetahuan, pendidikan karir dan teknis
(CTE) , belajar bahasa , dan informasi & komunikasi (ICT)
dan reformasi sistemik . Khususnya
di daerah prioritas TIK, para menteri ditujukan meningkatkan kualitas guru dan
pengajaran serta kebijakan dan penelitian termasuk sumber daya pendidikan terbuka. Presentasi yang mencakup informasi
tentang ICT dalam pendidikan yang diberikan oleh perwakilan dari Indonesia , Korea , Malaysia , dan Hong
Kong .
Baru-baru ini, negara-negara APEC membahas isu-isu tentang
TIK di Konferensi APEC ICT4E 2010
Pameran diselenggarakan
di Pulau Mactan, Cebu, Filipina. Anggota
pada Konferensi APEC membahas isu-isu tentang inisiatif yang dipimpin ICT4E;
inisiatif ICT4E oleh organisasi pemerintah dan non-pemerintah di semua 21
Anggota APEC Economies; dukungan dari mulilateral, badan-badan bantuan
bilateral, dan swasta untuk ICT4E, pendidikan dasar, pendidikan tinggi dan
teknis dan pendidikan pelatihan kejuruan (TVET) dan pendidikan non-formal.
Guru
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
Guru TIK adalah guru di bidang teknologi informasi dan komunikasi di tingkat SMP, SMA dan SMK. Masalah utama yang ada saat ini adalah masih banyak guru TIK yang diisi oleh guru matapelajaran lain atau oleh guru yang belum dibekali ilmu kependidikan. Dibutuhkan guru TIK yang mendapat pendidikan formal ilmu pendidikan sekaligus ilmu teknologi informasi dan komunikasi.
Untuk mengantisipasi hal ini, UPI telah membuka Program
Studi Pendidikan Ilmu Komputer di tahun 2005 dan telah meluluskan
angkatan pertamanya di tahun 2009 (sarjana pendidikan dengan akta IV Pendidikan
Ilmu Komputer). Ditunjang oleh dosen dari latar belakang pendidikan maupun ilmu
komputer atau informatika, fasilitas yang lengkap (8 lab komputer, gedung
ilkom/FPMIPA-C yang baru direnovasi) dan kurikulum yang selalu disempurnakan,
diharapkan lulusan pendidikan ilmu komputer UPI dapat menjadi guru
TIK yang berkualitas.
Dilihat dari kurikulumnya, Pendidikan Ilmu Komputer tidak mempelajari komputer dalam artian yang
sempit. Komputer itu bukan hanya laptop, pc, atau server. Definisi yang
lebih tepat dari komputer adalah "one
that computes; specifically : a programmable usually electronic device that can store,
retrieve, and process data" (merriam-webster). Bahkan alat
elektronik seperti handhpone, camera dan video digital sudah masuk ke dalam
kategori ini. Sedangkan bagian dari komputer yang dipelajari adalah cara dan
teknik untuk memanfaatkan "komputer" secara maksimimal dalam
memecahkan masalah, bukandari sisi
hardware (dipelajari oleh bidang ilmu Elektronika).
Oleh karena itu, selain mendapatkan
matakuliah-matakuliah pendidikan (merupakan spesalis UPI), mahasiswa juga
diberi dasar yang kuat di bidang ilmu komputer, tidak hanya penguasaan tools
semata. Sebagai contoh untuk bidang pemrograman, mahasiswa diberi dasar matakuliah
Matematika Dasar, Kalkulus, Matematika Diskrit dan Logika Informatika.
Mahasiswa kemudian mendapat matakuliah Algoritma Pemrograman 1, Algoritma
Pemrograman 2, Struktur Data, dan Pemrograman Visual. Selanjutnya mahasiswa
yang berminat dapat mendalami topik ini dengan memilih matakuliah pilihan
pemrograman: Pemrograman Internet dan Pemrograman Berorientasi Objek.
Tanpa bekal teori yang cukup, guru TIK akan sulit
untuk mengajarkan materi TIK secara maksimal. Materi TIK di di sekolah
sebenarnya bukan ditujukan untuk menjadikan siswa menjadi ahli IT atau
menguasai suatu tools tertentu (misalnya bahasa pemrograman), tetapi lebih ke
arah pembentukan pola pikir yang sistematis, kreatif untuk memecahkan masalah
dengan bantuan teknologi. Kegiatan seperti olimpiade komputer juga membutuhkan
penguasaan materi yang mendalam dari guru pembimbing. Apalagi dengan diterapkan
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) , beberapa sekolah, terutama di kota
besar menerapkan standard kompetensi yang lebih tinggi.
Tidak hanya harus kuat di teori, mahasiswa juga
diharapkan menguasai tools dengan baik. Oleh karena itu praktikum di lab
komputer menjadi bagian yang tidak dipisahkan. Ini didukung oleh berbagai
laboratorium komputer yang dimiliki Ilkom UPI dan tim asisten.
Untuk menjamin lulusan dapat diterima oleh dunia
kerja, prodi menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah melalui PLP (Program
Latihan Profesi) dan asosiasi guru TIK (AGMP). Selain itu kerjasama dengan
industri juga dijalin, misalnya dengan SUN dan Microsoft.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar