“Siang malam
ku terpaku menatap … online … online … dst. ….” Musik iklan salah satu operator
seluler itu seolah menggambarkan keseharian baru yang mulai mewabah di kalangan
pemuda dan remaja. Membuka situs pertemanan — chatting, upload foto, blogging —
buka situs kesukaan, akses berita online, serta eksplorasi beragam aktivitas
dan informasi telah menjadi kebiasaan sekaligus kekinian bagi kaum muda. Inilah
revolusi besar dalam arus informasi dan cara berkomunikasi. Informasi yang
tersedia bukan lagi sekadar banyak, namun juga kompleks. Cara berkomunikasi
bukan sekadar langsung atau tidak langsung, lisan atau tulisan, tapi ada banyak
kombinasi lain yang semakin bervariasi. Rasanya definisi komunikasi bukan lagi
kegiatan “menyampaikan pesan”, namun sudah kepada usaha untuk “didengarkan” dan
“dipakai”.
Pemuda dan remaja Kristen Indonesia tentu juga ada dalam fenomena
ini. Saya pun bertanya-tanya, saat mereka semakin terlibat dengan dunia baru
ini, siapa yang mereka “dengarkan”? Apa yang mereka “pakai”? Tidakkah kita
rindu untuk mengusahakan agar pemuda dan remaja “mendengar” dan “memakai”
sesuatu yang benar dan bermakna kekekalan? Tidakkah kita juga rindu menggunakan
teknologi internet sebagai alat yang efektif untuk menyampaikan “pesan segala
zaman” kepada “zaman ini”? Bukankah kita seharusnya semakin rindu terlibat
aktif menyampaikan pesan kekekalan ini kepada lebih banyak pemuda dan remaja?
Pergumulan dengan berbagai pertanyaan di atas menggiring saya pada
pemikiran adanya wadah — sebuah situs pemuda/remaja Kristen yang baik. Ini
harusnya menjadi suatu keniscayaan. Kata “baik” jelas memiliki penekanan
kualitas pada pesannya, kemasannya, dan dampaknya. Adanya sebuah situs yang
memiliki sifat interaktif, disukai penggunanya, menjembatani kaum muda Kristen
dari berbagai kalangan, memfasilitasi pemakaian teknologi internet modern untuk
pelayanan ke generasi ini, menyediakan banyak sumber berkualitas, bahkan
memungkinkan pemuda/remaja mengembangkannya sendiri, merupakan impian saya.
Bukankah impian dari pemikiran ini wajar namun menantang?
Beberapa pelayan Tuhan mungkin pernah berusaha mewujudkan hal ini.
Tanpa menafikan kerja keras mereka, pengalaman menunjukkan bahwa usaha yang
terpisah-pisah (sendiri-sendiri) tidak melahirkan dampak yang berarti.
Kebanyakan situs yang sudah ada hanyalah celah di dunia maya, jarang dilirik
bahkan oleh aktifis pelayanan pemuda/remaja sekalipun. Tentu hal ini
dikarenakan oleh beberapa sebab. Selain kebanyakan situs itu tidak interaktif,
tampilannya pun sangat seadanya, dan tidak ada promosi. Tapi yang lebih parah
lagi, situs-situs tersebut tidak diperbarui (jarang di-update). Jauh berbeda
dengan situs pertemanan, musik, film, penyedia games, bahkan situs-situs
“perusak moral” yang justru dikelola dengan baik. Apa yang bisa kita lakukan
melihat kondisi ini? Ah … sebenarnya Bapa, Sang Empunya segala pelayanan,
memberi kita bukan hanya visi, tapi juga potensi supaya kita bisa melakukan
yang lebih baik. Para pemimpin gereja, para pelayan kaum muda, lembaga-lembaga
Kristen, para penulis Kristen, bahkan para pengelola situs Kristen, apakah Anda
memiliki impian untuk menggarap ladang pelayanan pemuda dan remaja di dunia
internet?
Saya bersyukur YLSA menanggapi impian ini dengan sebuah
tindakan nyata. Sebenarnya, sejauh ini sudah ada cukup banyak bahan untuk
pemuda dan remaja yang disajikan secara tersebar di situs-situs dan publikasi YLSA. Adalah kasih karunia jika Tuhan
juga memberikan YLSA potensi untuk menggagas dan memfasilitasi impian akan
adanya situs pemuda dan remaja ini. Tapi tentu tidak cukup jika hanya YLSA yang
menyediakan infrastrukturnya.
YLSA rindu jika nantinya situs ini bisa dimiliki dan dikembangkan oleh anak
muda Kristen dari berbagai kalangan. Alangkah indah, jika melalui anak-anak
muda ini, mengalir ide dan karya kreatif untuk bangsa, untuk dunia, demi
kemuliaan Bapa.
Saya pribadi merasa tersanjung sekaligus tertantang saat terlibat
dalam rencana YLSA ini. Namun, jelas tidak mungkin dikerjakan sendiri. Saya
bersyukur saat ini mulai ada beberapa mitra yang akan terlibat, terutama para
pelayan kaum muda. Nah …, jika ada yang mulai mencoba mengerjakan gambaran
besar ini, tidakkah kita semua rindu memberi dukungan? Jika ya, waktunya
memulai ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar